Padang, 10/10 (SP) – Tim Surveilance Audit dari Sucofindo International Services melakukan audit di PT Semen Padang selama tiga hari, dimulai Senin (10/10) hingga (12/10). Tim audit yang berjumlah empat orang itu diterima direksi dan jajaran Staf Semen Padang, di Lantai I Kantor Pusat Semen Padang, Senin (10/10).
Direktur Litbang dan Operasi PT Semen Padang Agus Boing Nurbiantoro pada Opening Meeting Surveilance Audit mengungkapkan, kegiatan surveilance audit itu meliputi ISO 9001: 2008, OHSAS 18001: 2007, PERMENAKER 05/1996, dan renewal audit ISO 14001:2004.
“Ini merupakan suatu kegiatan periodik untuk review melalui organisasi berkaitan quality management. Tujuannya menjamin organisasi yang dijalankan apakah sudah comply dengan standar kualitas yang dipersyaratkan. Ini untuk meyakinkan customer bahwa proses manajemen sudah sesuai dengan standar kualitas yang tarafnya internasional,” kata Agus. Di samping itu, katanya, secara brand, membuat produk secara posititioning akan differenciete dibandingkan dengan produk lainnya.
Manajemen dan staf Semen Padang, katanya, secara konsisten terus menerus mengimprove implementasi dari manajemen ISO 9001: 2008 dan seterusnya. Semuanya sudah diintegrasikan dalam Sistem Manajemen Semen Padang (SMSP).
“Tentunya, konsistensi harus dijalankan. Penyempurnaan implementasi harus dilakukan sesuai perkembangan zaman dan teknologi. Salah satu sistem yang diimplementasikan adalakah Banking Online System. Harapannya, tidak hanya online, atau network sistem saja, tapi bagaimana mengimplementasikan proses bisnis dari mana saja. Tapi tentunya harus comply dengan standar-standar kualitas yang dipersyaratkan,” katanya.
Agus mengatakan, dalam periode yang lalu Semen Padang sudah mendapatkan sejumlah penghargaan, di antaranya, Base Implementation Of Integrated Manjaemen Sistem Award 2010, dan IQA 2010, dengan skor 422. Tahun 2011 ini diharapkan skor IQA menjadi 480 dan kalau bisa naik menjadi 500.
Pada 2012 Semen Padang merencanakan menuju Green Proper. Selama tiga tahun ini, Semen Padang berada di peringkat biru. Dan, pada 2012 diharapkan bisa meraih Proper Hijau (Green Proper). Di samping itu, Semen Padang sudah mengimplemtasikan CDM, dengan memfolow up WHRG, yang merupakan pemanfaatan gas buang menjadi energi listrik. WHRG bekerjasama dengan NEDO Jepang ini akan diresmikan pada 26 Oktober 2012.
Di samping itu, kata Agus Boing, tahun ini dan seterusnya, Semen Padang akan meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif/ AFR melalui program peningkatan persetase AFR. Tahun depan diharapkan mampu menggantikan 10 persen dari bahan bakar yang dilakukan saat ini.
Untuk kecelakaan kerja, Agus mengakui belum mencapai target Zero Accident. Zero Accident dicanangkan di Semen Padang pada 2009. Tapi dalam perjalanannya banyak hal yang diperlukan. Pada 2010 terjadinya sebanyak 20 kasus kecelakaan dan 16 kasus hubungan kerja. Hingga September 2011, terjadi 16 kecelakaan, dan 8 kecelakaan hubungan kerja. “Mudah- mudahan ini diusahakan diperbaiki, sehingga beberapa tahun ke depan bisa mencapai zero accident,” katanya.
Ketua Tim Audit Heri Purwanto mengatakan, dua hari ke depan pihaknya akan melaksanakan audit di Semen Padang.Pertama surveilance audit untuk ISO 9001: 2008 dan juga K3, OHSAS, Permenaker dan renewal audit sertifikat ISO 14001:2004.
Tujuan renewal audit, katanya, untuk melihat apakah penerapan sistem manajemen lingkungan tetap dilaksanakan secara konsisten, apakah comply dengan standar ISO, regulasi atau undang-undang yang terkait lingkungan serta melihat juga improvement, sehingga layak diperpanjang selama tiga tahun ke depan.
Audit, katanya, akan dilakukan dengan metode sampling. Artinya, apabila di area tertentu tim menemukan kekurangan, atau ketidak sesuaian, maka bukan berarti dianggap secara keseluruhan perusahaan jelek. Bisa saja, mungkin area yang diambil merupakan area terburuk. Demikian pula sebaliknya, apabila tim turun ke area yang bagus, namun bukan berarti secara keseluruhan area bagus. Bisa jadi, area yang diambil atau ditinjau merupakan area yang terbaik.
“Pada hari ketiga, tim akan dilakukan clossing meeting. Kami akan menyampaikan apa yang menjadi temuan audit,” katanya didamping tiga anggota tim audit lainnya, yakni Aryani Marlina, Nuzwardi Sjahwil, dan Hariyanto.
Ada empat jenis temuan yang akan disampaikan tim, yakni pertama, conformity atau ditemukan kesesuaian jika memang perusahaan mampu memenuhi persyaratan standar. Kedua, observasi, merupakan masukan dari tim terhadap penyimpangan untuk dilakukan continue improvement. Ketiga, ketidaksesuaian kecil (minor), dan ketidaksesuaian major. (*)